BATUAN METAMORF – Batuan Metamorf adalah suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan tekanan (P), temperatur (T) atau kedua – duanya. Proses metamorfosa merupakan suatu proses isokimia dimana tidak terjadi penambahan unsur – unsur kimia. Lihat juga post terkait tentang Batuan Metamorf dibawah ini :
- Batuan Metamorf
- Mineral Penyusun Batuan Metamorf
- Tekstur Dan Struktur Batuan Metamorf
- Deskripsi Batuan Metamorf
Temperatur terjadinya berkisar antara 200 0 – 800 oC. Proses metamorfosa berjalan tanpa melalui fasa cair. Akibat metamorfosa batuan keluar dari keseimbangan lama dan memasuki keseimbangan yang baru. Dalam metamorfosa yang berubah adalah tekstur dan asosiasi mineral, sedangkan yang tetap adalah komposisi kimia padat (tanpa melalui fasa cair). Tekstur batuan metamorf selalu merefleksikan sejarah pembentukannya.
- Batuan Metamorf
- Mineral Penyusun Batuan Metamorf
- Tekstur Dan Struktur Batuan Metamorf
- Deskripsi Batuan Metamorf
Temperatur terjadinya berkisar antara 200 0 – 800 oC. Proses metamorfosa berjalan tanpa melalui fasa cair. Akibat metamorfosa batuan keluar dari keseimbangan lama dan memasuki keseimbangan yang baru. Dalam metamorfosa yang berubah adalah tekstur dan asosiasi mineral, sedangkan yang tetap adalah komposisi kimia padat (tanpa melalui fasa cair). Tekstur batuan metamorf selalu merefleksikan sejarah pembentukannya.
Ditinjau dari perubahan P & T, dikenal ; (a) progressive metamorphisme adalah perubahan dari P & T rendah ke P & T tinggi, dan (b) Retrogressive metamorphisme adalah perubahan dari P & T tinggi ke P & T rendah.
Kondisi fisik yang mengontrol proses metamorfosa / rekristalisasi dan tekstur mineral :
1.Tekanan
Tekanan terbagi menjadi 2, yakni tekanan hidrostatis dan tekanan searah (Stress). Berdasarkan dua hal ini maka dikenal 2 kelompok mineral, yaitu :
● Stress mineral yaitu mineral – mineral yang tahan terhadap tekanan, contoh : Staurolit dan kianit.
● Anti – Stress mineral yaitu mineral – mineral yang tidak sering dijumpai pada batuan yang mengalami stress, contoh : Olivin dan Andalusit.
2.Temperatur
Pada umumnya perubahan temperatur jauh lebih efektif dari pada perubahan tekanan dalam hal pengaruh bagi perubahan mineralogy.
Kondisi fisik yang mengontrol proses metamorfosa / rekristalisasi dan tekstur mineral :
1.Tekanan
Tekanan terbagi menjadi 2, yakni tekanan hidrostatis dan tekanan searah (Stress). Berdasarkan dua hal ini maka dikenal 2 kelompok mineral, yaitu :
● Stress mineral yaitu mineral – mineral yang tahan terhadap tekanan, contoh : Staurolit dan kianit.
● Anti – Stress mineral yaitu mineral – mineral yang tidak sering dijumpai pada batuan yang mengalami stress, contoh : Olivin dan Andalusit.
2.Temperatur
Pada umumnya perubahan temperatur jauh lebih efektif dari pada perubahan tekanan dalam hal pengaruh bagi perubahan mineralogy.
"tidak direkomendasikan menggunakan software bajakan, gunakan software asli dari penyedia/vendor, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan (it is not recommended to use pirated software, use the original software from the provider to avoid unwanted things)".by admin orangtambang