KLASIFIKASI DAN MINERAL PENYUSUN BATUAN BEKU - Klasifikasi pembentuk batuan beku dapat dibedakan menjadi tiga yang dikelompokkan menurut beberapa unsur, baik berdasarkan genesanya. mineral maupun komposisi fisiknya.
Klasifikasi Berdasarkan Ganesa
Menurut genesanya, batuan beku dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
- Batuan Beku Intrusif
Yaitu batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi, batuan jenis ini biasanya membentuk kristal yang sempurna dan tekstur kristal kasar: granit ,granodiorit, syenit, diorit dan gabro. Kelompok ini sering disebut juga sebagai batuan Plutonik.
- Batuan Beku Ekstrusif
Yaitu batuan beku yang terbentuk (membeku) di luar permukaan bumi, batuan jenis ini umumnya bertekstur dan struktur yang halus dan berjejak – jejak pada permukaannya, seperti : Basalt, Andesit, Diorit dan lain – lain.
Menurut genesanya, batuan beku dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
- Batuan Beku Intrusif
Yaitu batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi, batuan jenis ini biasanya membentuk kristal yang sempurna dan tekstur kristal kasar: granit ,granodiorit, syenit, diorit dan gabro. Kelompok ini sering disebut juga sebagai batuan Plutonik.
- Batuan Beku Ekstrusif
Yaitu batuan beku yang terbentuk (membeku) di luar permukaan bumi, batuan jenis ini umumnya bertekstur dan struktur yang halus dan berjejak – jejak pada permukaannya, seperti : Basalt, Andesit, Diorit dan lain – lain.
Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisik
Menurut sifat fisiknya, batuan beku dapat dikelompokkan menjadi 4 macam batuan beku, yaitu (lihat table dan gambar di) di bawah ini :
Menurut sifat fisiknya, batuan beku dapat dikelompokkan menjadi 4 macam batuan beku, yaitu (lihat table dan gambar di) di bawah ini :
Mungkin saja agan ingin liat post terkait lainnya dibawah ini :
- Struktur Batuan Beku
- Tekstur Batuan Beku
- Klasifikasi dan Mineral Penyusun Batuan Beku
- Deskripsi Batuan Beku
Klasifikasi pembentuk batuan baku berdasarkan unsur mineral.
Mineral Utama
Mineral Utama adalah mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, biasanya hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan menentukan nama atau sifat batuan.
Contoh : Kwarsa, Plagioklas, Ortoklas, Olivin, Piroksen, Amfibol, Mika dan Felspatoid.
Mineral Tambahan
Mineral tambahan yaitu merupakan mineral hasil kristalisasi magma, tetapi kehadirannya relatif sedikit (kurang dari 5%) dan tidak menentukan nama/sifat batuan. Umumnya berbentuk mineral berat.
Contoh : Apatit, Zirkon, Magnetit, Hematit, Rutil dan lain – lain.
Mineral SekunderMineral sekunder adalah mineral yang merupakan hasil ubahan dari mineral – mineral primer, proses ubahan tersebut antara lain karena pelapukan, sirkulasi larutan sisa magma karena metamorfosis.
Contoh : Klorit, Kalsit, Serisit, Kaolin, Epidot.
Mineral Utama adalah mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, biasanya hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan menentukan nama atau sifat batuan.
Contoh : Kwarsa, Plagioklas, Ortoklas, Olivin, Piroksen, Amfibol, Mika dan Felspatoid.
Mineral Tambahan
Mineral tambahan yaitu merupakan mineral hasil kristalisasi magma, tetapi kehadirannya relatif sedikit (kurang dari 5%) dan tidak menentukan nama/sifat batuan. Umumnya berbentuk mineral berat.
Contoh : Apatit, Zirkon, Magnetit, Hematit, Rutil dan lain – lain.
Mineral SekunderMineral sekunder adalah mineral yang merupakan hasil ubahan dari mineral – mineral primer, proses ubahan tersebut antara lain karena pelapukan, sirkulasi larutan sisa magma karena metamorfosis.
Contoh : Klorit, Kalsit, Serisit, Kaolin, Epidot.
"tidak direkomendasikan menggunakan software bajakan, gunakan software asli dari penyedia/vendor, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan (it is not recommended to use pirated software, use the original software from the provider to avoid unwanted things)".by admin orangtambang